Audit TI (IT Forensik) | Pri Hartati

Pengertian Audit TI
Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal. Audit IT lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer.
Salah satu penggunaan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan evaluasi pengendalian-pengendalian internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut sebagai auditing melalui komputer.
Penggunaan istilah lainnya adalah untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan secara manual. Jenis aktivitas ini disebut audit dengan komputer.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.

Jenis Audit TI (IT Forensik)
1. Sistem dan Aplikasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2. Fasilitas pemrosesan informasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengambangan Sistem
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur perusahaan dan manajemen IT
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5. Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

Metodologi Audit IT
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada umumnya, sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasi Resiko dan Kendali
Untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti.
Melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4. Mendokumentasikan
Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee.
5. Menyusun Laporan
Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.

Contoh kasus :
"Kecelakaan pesawat sukhoi super jet 100"
Pencarian kotak hitam pesawat(Black Box) yang dilakukan tim SAR gabungan bersama dengan tim bantuan rusia hanya menghasilkan alat komunikasi pesawat saja sehingga penyelidikan terjadinya kecelakaan hanya mengandalkan bukti yang di ketemukan dan data penerbangan statistik yang ada pada bandara soekarno hatta sebagai wilayah angkasa pura, hingga kini penyebab belum dapat di pastikan.

Conservatif
sebisa mungkin memperoleh data-data yang terdapat dalam kotak pesawat dan data penerbangan agar dapat diteliti menggunakan IT forensik penyebab terjadinya pesawat kecelakaan pesawat tersebut.

Liberal
Berusaha mencari penyebab terjadinya keclekaan tersebut dengan mengandalkan data yang ada pada bandara sekitar lokasi kejadian.

Kesimpuulan
Kotak hitam pewasat(Black Box) yang ada pada pesawat dan data penerbangan pesawat yang terdapat pada bandara wilayah penerbangan pesawat dapat dijadikan bukti sebagai penyebab terjadinya kecelakaan pesawat.

Sumber : irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../IT+Forensics.doc



Tidak ada komentar:

Posting Komentar